dahaga pagi membuka paksa mata ini
sisa metabolisme memaksa keluar dari tubuh ini
kering meraba penopang kepala ini
tubuh sial ini memaksaku menyapa pagi
turunku seakan di iring bencana
bukan gempa bumi, namun lemas kaki
bukan beliung berputing, namun kepala berpusing
bukan tsunami, namun air tubuh tak sabar berseni
didampingi sekarton susu
kan ku manfaatkan pagi ini
pagi hari awal februari
kupandang mengernyit sinar mentari
dari sepetak beton balkon ku cerna kota ibu tiri
berputar mentari berkali kali (?)
berjejer persegi, meliuk seperti.. menari(??)
indah nan aneh pagi ini..
terhanyutku kedalam puisi pagi
kutenggak lagi sekarton susu bertuliskan "Januari"
ku tersadar
ini aku bukan berpuisi
ini aku mabok susu basi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar